Purbalingga,Goodnewsjateng.com— Para pecinta burung mengapresiasi digelarnya Lomba Burung Berkicau Bala Gibran Purbalingga Minggu (19/11/2023). Pasalnya, ajang ini sebagai bentuk silaturahmi antarpecinta burung di Purbalingga.
Salah seorang peserta Andri dari Desa Pekiringan Kecamatan Karangmoncol Purbalingga mengaku senang bisa mengikuti kompetisi yang digelar Bala Gibran Purbalingga.
“Saya mengapresiasi acara seperti ini. Kita bisa mengukur kemampuan burung kita dan yang paling penting bisa silaturahmi dengan pecinta burung lainnya,” kata dia.
Hal serupa juga disampaikan peserta lainnya, Rully, asal Banjarnegara. Dia mengaku sangat bersyukur lomba kontes burung seperti ini bisa digelar di Purbalingga. Biasanya, kompetisi seperti ini digelar pada momen tertentu saja.
“Lewat lomba ini, kami para pecinta burung bisa silaturahmi. Kami berharap, perlombaan seperti ini bisa sering digelar sehingga bisa mewadahi para pecinta burung,” kata dia.
Sementara itu, Ratusan peserta dari berbagai daerah diluar kabupaten Purbalingga juga turut berpartisipasi dalam kegiatan lomba burung berkicau yang diselenggarakan di lapangan Gudang Bulog kelurahan Karangsentul Purbalingga, Minggu (19/11/23).
Adi Supriyanto selaku penyelenggara bekerjasama dengan relawan Bala Gibran Purbalingga mengadakan kegiatan tersebut sebagai ajang silaturahmi komunitas dan mempererat hubungan antar pecinta burung berkicau.
“Bagi kami yang juga pecinta burung berkicau, tidak penting berapapun hadiah perlombaan, yang kami tekankan adalah keharmonisan dan rasa kekeluargaan dengan landasan satu hobby” ujarnya pada goodnewsjateng.com disela-sela acara, Minggu (19/11/23).
Dalam acara tersebut Bala Gibran Purbalingga juga membagian stiker Prabowo – Gibran sebagai souvenir kepada pemain maupun penonton lomba burung berkicau. Selain sebagai souvenir, stiker tersebut juga sebagai bentuk sosialisasi Prabowo – Gibran pada masyarakat.
Sebagai hasil akhir Perlombaan burung berkicau, Siliwangi dengan pemilik Rully dari Purbalingga berhasil memperoleh peringkat pertama kelas Sigon, Raja Geni pemilik Putra dari banjarnegara untuk kelas prenjak, Carok dengan pemilik Hidayat untuk kelas Murai batu muda, Brontok dengan pemilik toni untuk kelas Murai batu dewasa, Dikdaya dengan pemilik Budi untuk kelas Cucak Hijau dan Enduro dengan pemilik Puput untuk kelas Kacer.
